hdpsehat.com |
Studi mereka yang diterbitkan dalam jurnal Science menunjukkan sel-sel otak menyusut selama tidur untuk membuka jarak antar neuron sehingga memungkinkan cairan masuk untuk mencuci bersih otak.
Mereka juga mengatakan bahwa kegagalan untuk membersihkan beberapa protein beracun mungkin berperan dalam memicu gangguan otak. Sebelumnya telah terbukti tidur berperan besar dalam proses belajar dan memperbaiki daya ingat, tapi sebuah tim di University of Rochester Medical Centre percaya bahwa salah satu alasan utama tidur mungkin berkaitan dengan sebuah "pekerjaan rumah" yang harus dilakukan di dalam otak.
Berpikir atau tidur
"Otak memiliki energi yang terbatas dan tampaknya bahwa ia harus memilih antara dua fungsi yang berbeda -terjaga dan sadar atau tidur dan membersihkan," kata penelitiMaiken Nedergaard.
"Anda dapat menganggap otak seperti halnya sebuah rumah untuk berpesta. Di sana Anda dapat menghibur para tamu atau membersihkan rumah, tetapi Anda tidak bisa benar-benar melakukan keduanya pada saat yang sama."
Penelitian ini berdasar pada penemuan sebelumnya mengenai jaringan otak yang dikenal sebagai sistem glymphatic -yang membawa bahan limbah keluar dari otak. Para ilmuwan meneliti dengan menggunakan otak tikus.
Penelitian ini menunjukkan bahwa sistem glymphatic menjadi sepuluh kali lebih aktif ketika tikus sedang tidur. Sel-sel dalam otak menyusut selama tidur. Hal ini melebarkan ukuran ruang antara jaringan otak, sehingga lebih banyak cairan yang masuk dan mencuci racun-racun.
Nedergaard mengatakan ini adalah fungsi "penting" untuk bertahan hidup, tetapi tampaknya tidak mungkin terjadi ketika pikiran terjaga. Dia mengatakan, "Ini adalah murni spekulasi, tapi sepertinya otak kehilangan banyak energi saat memompa air dan itu mungkin tidak bisa dilakukan ketika proses pengolahan informasi terjadi."
(Sumber: bbc.co.uk/indonesia)
Source: nationalgeographic.co.id
0 comments:
Post a Comment